Kantor Konsultan Aktuaria Yusi dan Rekan (dikenal sebagai “Biro Pusat Aktuaria (BPA)). BPA adalah Kantor Konsultan Aktuaria yang secara profesional menyediakan layanan jasa valuasi aktuaria untuk Dana Pensiun, Imbalan kerja, serta valuasi aktuaria lain untuk kepentingan akuntansi keuangan yang sesuai dengan PSAK 24. Didukung oleh konsultan yang berpengalaman di bidang aktuaria selama bertahun-tahun, serta para asisten aktuaris yang berintegritas tinggi, perusahaan yang berdiri sejak tahun 2001 ini terus berkembang menjadi konsultan yang terpercaya di Indonesia dan selalu berorientasi pada kepuasan kliennya.
Dalam dunia aktuaria, tabel mortalitas adalah alat penting yang memuat peluang kematian individu berdasarkan kelompok usia dalam suatu populasi selama periode tertentu. Mortalitas sendiri mengukur tingkat kematian dalam populasi, baik secara umum maupun akibat faktor tertentu, dan diukur pada skala populasi dalam satuan waktu tertentu.
Tabel mortalita ini memainkan peran krusial dalam perhitungan liabilitas imbalan kerja dengan menjadi salah satu asumsi demografi. Melalui tabel mortalitas, dapat diketahui peluang seseorang meninggal pada usia tertentu, yang kemudian digunakan untuk menentukan risiko dan biaya di masa depan.
Secara sederhana, pembacaan tabel mortalitas adalah sebagai berikut:
dx : banyaknya orang yang berusia akan meninggal dunia sebelum mencapai usia
lx : banyaknya orang yang berusia tahun, sehingga
dx = lx – l(x+1)
Tabel Mortalitas Standar
Saat ini, terdapat beberapa tabel mortalitas yang digunakan secara luas, termasuk tabel CSO (Commissioner Standard Ordinary) yang dikembangkan di Amerika Serikat sejak 1958 dan diperbaharui pada 1980. Di Indonesia, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) telah meluncurkan tabel mortalitas khusus yang terus diperbarui, yakni:
Tabel Mortalitas BPJS
Dilansir dari halaman PAI, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan bekerjasama dengan Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) menerbitkan Tabel Mortalitas dan Morbiditas yang berasal dari peserta Sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Diketahui jumlah cakupan kepesertaan Program JKN sampai dengan November 2023 telah mencapai 95,75% dari total sebanyak 279.188.866 jiwa penduduk Indonesia.
Data pelayanan yang dimiliki BPJS Kesehatan memberikan informasi mendalam tentang mortalitas dan morbiditas, seperti: pola kematian suatu populasi, tingkat kematian spesifik, kelangsungan hidup, harapan hidup, penggunaan layanan kesehatan, prevalensi dan insidensi penyakit, transisi epidemiologi, serta efektivitas sistem kesehatan yang dibutuhkan dalam pengambilan kebijakan kesehatan berbasis bukti (evidence base policy).
Diketahui terdapat peningkatan usia harapan hidup penduduk Indonesia 73,74 tahun pada kelompok laki-laki, dan 78,37 tahun pada kelompok perempuan.
Tabel mortalitas dibangun melalui dua tahap utama:
Tabel ini menggambarkan sejarah hipotetik kehidupan sekelompok individu yang lahir pada waktu yang sama, dengan jumlah yang secara bertahap berkurang akibat kematian.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Tabel Mortalita menjadi acuan penting bagi perusahaan untuk menghitung biaya dan risiko finansial di masa depan. Probabilitas kejadian seperti kematian, kecacatan, dan risiko lainnya dihitung dengan metode matematis dan statistika berbasis tabel ini. Hasilnya menjadi dasar untuk menentukan kebijakan keuangan, terutama dalam kaitannya dengan imbalan kerja dan dana pensiun.